4 Solusi Agar RI Lolos Dari Middle Income Trap

Sejak tahun 1985 Indonesia masuk dalam kelompok negara yang berpendapatan menengah. Wuiiiihhhh, miris ya gaes? 

Kemudian beberapa waktu yang lalu, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa untuk terbebas dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah) Indonesia hanya memiliki waktu sampai 2027. Selanjutnya Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif dengan faktor kunci adalah produktivitas sumber daya manusia, infrastruktur yang andal, jaring pengamanan sosial yang kuat untuk melindungi mereka yang rentan dan miskin, serta institusi publik yang efisien dan bersih serta sektor swasta yang tumbuh sehat dan kompetitif. 

Ada 4 faktor  yang bisa membantu Indonesia keluar dari perangkap pendapatan menengah atau Middle Income Trap, yaitu : 

1.  Bonus Demografi. 

Terdapat koridor waktu sekitar 30 tahun ketika rasio ketergantungan mencapai tingkat minimum. Pada 2013 sampai dengan tahun 2020, populasi angkatan kerja diperkirakan akan bertambah sebesar 14,8 juta orang.  Jumlahnya akan mencapai 189 juta orang pada tahun 2020. Dia menjelaskan, adalah aset utama sebuah bangsa. Menurut dia jumlah angkatan kerja yang berpendidikan dan mahir teknologi informasi merupakan aset potensial untuk memacu peningkatan produktivitas.  

2. Urbanisasi. Pertumbuhan populasi perkotaan Indonesia termasuk yang tercepat didunia yaitu 4% per tahun. Diperkirakan sebanyak 68% atau 60% penduduk Indonesia akan menghuni wilayah perkotaan. 

3. Harga Komoditas Global yang melemah yang memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memacu diversifikasi ekonomi. 

Harga komoditas yang tinggi pada beberapa dasawarsa lalu mengakibatkan nilai ekspor komoditas mencapai 65% dari total ekspor sehingga nilai ekspor komoditi berada di atas nilai ekspor industri pengolahan. Dengan kebijakan yang tepat, terutama dalam mengatasi kendala investasi di sektor industri pengolahan, anjloknya harga komoditi merupakan suatu berkah tersembunyi. 

4. Perubahan ekonomi China mendorong kenaikan upah buruh di China yang menciptakan leluang berkembangnya investasi pada sektor ekspor padat karya. 

Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan keahlian tenaga kerja serta kebijakan meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan sekolah kejuruan maupun lulusan universitas. 





Sumber informasi : 

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3848163/jurus-sri-mulyani-bawa-ri-keluar-dari-middle-income-trap

Komentar